Senin, 13 April 2009

Asas Bimbingan dan Konseling

Pelayanan bimbingan dan konseling adalah pekerjaan profesional yang mana setiap orang belum tentu bisa melakukan pelayanan tersebut apabila tidak memiliki standar profesi seperti kode etik, sertifikasi dan akreditasi serta kredensialisasi.
Maka ketika proses bimbingan dan konseling berlangsung, konselor harus menjaga aturan yang bersifat prinsip yaitu asas-asas yang menjadi dasar utama ketika proses bimbingan dan konseling berlangsung. Tujuannya untuk tercapanya tujuan bimbingan dan konseling secara efektif.
Adapun asas-asas bimbingan dan konseling, sebagai berikut :
  1. Asas Kerahasiaan, yaitu terjaminnya kerahasiaan data atau keterangan mengenai diri individu/peserta didik yaitu data atau keterangan yang tidak boleh dan tidak layak diketahui orang lain. Dalam hal ini orang yang ahli (konselor) berkewajiban penuh memelihara dan menjaga semua data atau keterangan itu sehingga kerahasiaannya benar-benar terjamin.
  2. Asas Kesukarelaan, yaitu menghendaki adanya kesukarelaan individu/peserta didik mengikuti/menjalani layanan yang diperlukan baginya dan tidak dibenarkan adanya keterpaksaan atau unsur paksaan bagi individu/peserta didik untuk mengikuti kegiatan bimbingan dan konseling tersebut.
  3. Asas Keterbukaan, yaitu menginginkan agar individu/peserta didik yang menjadi sasaran layanan bersifat terbuka, tidak berpura-pura dan adanya kemauan untuk menyampaikan atau mengemukakan semua hal yang dialami atau dirasakan oleh individu/peserta didik terutama yang berkenaan dengan masalah yang sedang dihadapinya.
  4. Asas Kedinamisan, yaitu berkembang dan bergerak maju keadaan atau potensi yang dimiliki individu/peserta didik baik perubahan pada diri individu/peserta didik dan perubahan menyangkut sikap dan tingkah laku kearah yang lebih baik,
  5. Asas Kekinian, yaitu bahwa objek sasaran layanan bimbingan dan konseling ialah permasalahan individu/peserta didik dalam kondisi sekarang atau masalah yang terjadi masa lalu dan masih berpengaruh sampai saat ini.
  6. Asas Kegiatan, yaitu menghendaki agar individu/peserta didik berpartisipasi secara aktif didalam penyelenggaraan layanan bimbingan dan konseling. Dan orang ahli (konselor) perlu mendorong individu/peserta didik untuk aktif dalam setiap layanan yang diperuntukkan baginya.
  7. Asas Kenormatifan, yaitu penyelenggaraan layanan bimbingan dan konseling tidak dibenarkan bertentangan dengan norma-norma yang berlaku seperti norma agama, adat, hukum/negara, ilmu pengetahuan maupun kebiasaan sehari-hari.
  8. Asas Kemandirian, yaitu orang yang ahli (konselor) hendaknya mampu mengarahkan individu/peserta didik agar menjadi individu/peserta didik yang mandiri dengan ciri mengenal dan menerima diri sendiri dan lingkungannya, mampu mengambil keputusan, mengarahkan serta mewujudkan diri sendiri.
  9. Asas Keterpaduan, yaitu agar berbagai layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling, baik yang dilakukan oleh orang yang ahli (konselor) saling menunjang, harmonis dan terpadu sesuai dengan tipe kepribadiaan dan perkembangan individu/peserta didik.
  10. Asas Alih Tangan Kasus, yaitu menghendaki agar pihak-pihak yang tidak mampu menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling secara tepat harus dialihkan permasalahan individu/peserta didik tersebut kepada pihak yang lebih ahli.
  11. Asas Tut Wuri Handayani, yaitu menghendaki agar pelayanan bimbingan dan konseling secara keseluruhan dapat menciptakan suasana yang aman, tentram dan menjadi tauladan bagi individu/peserta didik.

Maka, asas-asas bimbingan dan konseling itu mengindikasikan bahwa orang yang ditunjuk untuk melaksanakan tugas tersebut tidak bisa sembarang orang atau seperti membalikkan telapak tangan saja.

Rabu, 08 April 2009

Fungsi Bimbingan dan Konseling

Sebagai profesi yang bersifat individual dan juga kelompok yang dilakukan oleh orang yang ahli atau memiliki keterampilan dan kewenangan dalam kegiatan bimbingan dan konseling memiliki berbagai fungsi-fungsi bimbingan dan konseling itu diantaranya:
  1. Fungsi Pemahaman yaitu membantu individu/peserta didik agar memahami tentang dirinya (potensinya) dan lingkungannya (keluarga, pendidikan, pekerjaan dan norma agama), serta masalah-masalah yang dihadapinya.
  2. Fungsi Pencegahan yaitu upaya untuk senantiasa mengantisipasi berbagai masalah yang mungkin terjadi dan tercegarnya individu/peserta didik dari mengalami masalah dalam kehidupannya baik masalah yang bersifat umum maupun masalah yang bersifat khusus. Adapun teknik yang dapat digunakan adalah layanan orientasi, informasi dan bimbingan kelompok (Abu Bakar M. Luddin, 2009).
  3. Fungsi Pengentasan yaitu berkaitan erat dengan upaya pemberian bantuan kepada individu/peserta didik yang telah mengalami masalah baik menyangkut aspek pribadi, sosial, belajar maupun karier. Sehingga terbebasnya individu/peserta didik dari masalah yang dihadapi dirinya.
  4. Fungsi Pemeliharaan dan Pengembangan yaitu senantisa berupaya menciptakan lingkungannya yang kondusif sehingga terpeliharanya keadaan yang telah baik dalam individu/peserta didik dan kemudian keadaan itu dapat dikembangkan menjadi lebih baik lagi.
  5. Fungsi Penyaluran yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu individu/peserta didik memilih kegiatan ekstrakulikuler, jurusan atau program studi, dan memantapkan penguasaaan karier atau jabatan yang sesuai dengan minat, bakat, keahlian dan ciri-ciri kepribadian lainnya ( Abu Bakar M. Luddin, 2009).
  6. Fungsi Penyesuaian yaitu membantu individu/peserta didik agar dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan/sosialnya secara positif dan dinamis.

keenam fungsi di atas hanya dapat dilakukan oleh orang yang ahli yang memiliki keterampilan dan kewenangan dalam kegiatan bimbingan dan konseling.

Tujuan Bimbingan dan Konseling

Tujuan umum bimbingan dan konseling adalah untuk membantu individu mengembangkan diri secara optimal sesuai dengan tahap perkembangan dan kemampuan dasar dan bakat yang dimiliki individu, berbagai latar belakang yang ada seperti latar belakang keluarga, pendidikan, status sosial ekonomi serta sesuai dengan tuntutan positif lingkungannya.
Sedangkan tujuan khusus bimbingan dan konseling merupakan penjabaran tujuan umum tersebut di atas yang dikaitkan secara langsung dengan permasalahan yang dialami oleh individu yang bersangkutan sesuai dengan permasalahan yang dialami individu tersebut. Oleh karena itu, tujuan khusus bimbingan dan konseling untuk masing-masing individu berbeda. Tujuan bimbingan dan konseling untuk seorang individu itu berbeda dan tidak sama dengan bimbingan dan konseling untuk individu lainnya. Karena setiap individu itu permasalahannya berbeda-beda tetapi walaupun permasalahannya sama tetap proses pemberi bantuannya berbeda pula. Karena kemampuan setiap individu itu berbeda-beda.

Selasa, 07 April 2009

Pengertian Bimbingan dan Konseling

Defenisi tentang bimbingan Prayitno & Erman Amti, 1999 : menyimpulkan bahwa yang dimaksud dengan bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli (konselor) kepada seorang atau beberapa orang individu baik anak-anak, remaja maupun orang dewasa agar orang yang dibimbing dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dengan memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang ada dan dapat dikembangkan berdasarkan norma-norma yang berlaku.
Sedangkan konseling biasanya dikenal orang dengan istilah penyuluhan yang secara awam dimaknakan sebagai pemberian penerangan, informasi atau nasehat pada pihak lain. Tetapi sebenarnya pengertian konseling (counseling) adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh orang ahli (konselor) kepada individu yang sedang mengalami suatu masalah (klien/konseli) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi oleh klien/konseli.

Sebagaimana Konsep Dasar Bimbingan dan Konseling di Sekolah ada 4 macam :
  1. Untuk membantu individu mengembangkan diri secara optimal.
  2. Untuk membantu individu agar mudah dengan cepat menyesuaikan diri dengan lingkungan / sosial secara positif dan dinamis.
  3. Untuk membantu individu agar kongkrit pemikirannya untuk berkarir dimasa depan.
  4. Untuk membantu individu mengetaskan permasalahannya.

Salam Manis

Assalimu'alaikum Wr.Wb
Salam manis dari karena blog ini baru saya buat. Ternyata membuat blog ini sangat mudah sekali walaupun masih banyak orang tidak mengetahui. tetapi bukan orang tidak tahu tetapi tidak mau tahu, itulah kenyataan pemuda - pemudi maupun masyarakat sekarang!
Memang blog ini masih standar sekali. Tetapi buka berarti hanya ini saja yang saya perbuat, tetapi masih banyak lagi supaya blog saya ini lebih menarik. And saya beruntung adanya workshop dari bloggerSUMUT. Thanks
Wassamu'alaikum Wr.Wb